Klik untuk follow WhatsApp ChannelJakarta, IDN Times - Ada beberapa jenis bensin yang dijual Pertamina, yakni Premium, Pertalite, dan Pertamax. Nah, daftar motor yang sebaiknya menggunakan Pertalite dan Pertamax. Untuk motor-motor yang disarankan menggunakan bensin Premium adalah motor yang diproduksi di bawah tahun 2000. Baca Juga: 5 Motor Pertalite Terbaik dari Merek Honda, Pilih Sesuai Bujetmu! IDN Times/IStimewa Kedua, motor-motor yang disarankan seminimal mungkin menggunakan Pertalite dan tidak disarankan menggunakan Premium.
Terdapat beberapa jenis motor yang cocok menggunakan Pertamax Turbo dan bahkan memang diharuskan. Motor yang cocok dan direkomendasikan menggunakan Pertamax Turbo:Motor jenis sport yang punya kapasitas >250ccMotor yang punya rasio kompresi 11:1 hingga 13:1Lalu bagaimana dengan mesin motor dengan kapasitas 125cc ke bawah? Rata-rata mesin motor 110cc hingga 125cc memiliki rasio kompresi mesin 9:1 hingga 10:1. Berikut nilai oktan yang cocok sesuai kompresi mesin motor:BBM Premium, oktan 88 untuk rasio kompresi mesin 9:1. Pertamax, oktan 92 untuk rasio kompresi mesin 10:1 sampai 11:1Pertamax Turbo, oktan 98 untuk rasio kompresi mesin 11: sampai 13:1.
PerbesarEsposin, SOLO -- Bahan bakar minyak (BBM) yang dipasarkan Pertamina beragam jenisnya, mulai dari Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite. Masing-masing jenis BBM tersebut memiliki angka oktan yang berbeda. Yang dimaksud nilai atau angka oktan pada BBM, adalah nilai yang menunjukan seberapa besar tekanan yang bisa diberikan sebelum bensin terbakar secara spontan. Premium memiliki angka oktan 88, bahan bakar ini cocok untuk sepeda motor yang rasio kompresi mesinnya kurang dari 9 : 1. Dengan melihat angka oktan pada bahan bakar minyak yang dipasarkan Pertamina, Anda bisa memilih jenis BBM yang cocok buat sepeda motor.
Liputan6, Jakarta - Dua jenis bahan bakar yang banyak digunakan pemilik kendaraan di Indonesia saat ini ialah Pertalite dan Pertamax. Mampu memberikan pengaruh pada performa mesin kendaraan, beberapa pabrikan otomotif memberi saran untuk selalu menggunakan oktan 92 atau setara dengan Pertamax. Lalu adakah dampak buruk mencampur penggunaan Pertamax dan Pertalite? Seperti dilansir Wahana Honda, mencampur Pertalite dan Pertamax bisa menghasilkan efek buruk pada mesin. Alih-alih mendapatkan oktan yang lebih tinggi, justru akan menghilangkan sejumlah fitur tambahan yang ada pada Pertamax.
Meski begitu SIS dikatakan belum pernah menguji produknya memakai BBM terbaru Pertamina, bioetanol Pertamax Green 95. ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENTPertamina telah meluncurkan Pertamax Green pada Senin (24/7). BBM ini adalah campuran bioetanol 5 persen (E5) yang dicampur Pertamax 92, kualitas RON yang dihasilkan diklaim Pertamina sebesar 95. Pertamina Patra Niaga menyediakan Pertamax Green di 5 SPBU di Jakarta dan 10 di Surabaya. Pertamina Patra Niaga mengklaim Pertamax Green bisa digunakan semua jenis kendaraan roda dua dan empat di Indonesia.
Copyright By@ServisRingan - 2025