By Lillian Greene
Salah satunya di Desa Leran, Kecamatan Kalitidu. Meski kopi yang memanfaatkan kendaraan roda dua itu, sudah merebak sejak tiga tahun terakhir, namun Arif dan teman-temannya baru memberanikan diri untuk membuka kopi vespa tahun ini. Bahkan, tempat yang dipilih pun bukan tempat di kawasan ramai, seperti Jalan MH Thamrin, atau Jalan Hayam Wuruk. Namun, ia sekaligus memilih tempat di desanya sendiri, yakni di Desa leran, dan tak jauh lapangan Minyak Kedungkeris, Desa Sukoharjo, Kecamatan Kalitidu. Menyadari hal tersebut, kopi keliling yang dinamai Road Coffee tersebut hanya buka tak lebih dari 3 jam, mulai pukul 16.00.
Sekitar pukul 17.00, Dimas menaiki Vespa Sprint 1973 dan berhenti di depan toko suvenir Sultan untuk segera menyiapkan dagangan. Dari peti kayu di bagian belakang Vespa, ia mengeluarkan peralatan kopi, cangkir minum, kompor mini outdoor dan, tentu saja kopi dan bahan minuman lainnya. Dia ingin membedakan ide menjual kopi di Vespa dari pedagang dan kafe lain. “Ada begitu banyak kedai kopi di tahun 2018, karena aku ingin mencari sesuatu yang berbeda. Dan kebetulan juga saya menyukai Vespa, jadi mari kita jual saja di Vespa."
Penggemar Vespa sekaligus penggemar kopi pasti tertarik nongkrong sambil ngopi asyik di kedai kopi Vespa. Berjualan kopi dengan Vespa, tak ubahnya seperti penjual kopi sepeda namun dengan gaya yang lebih unik. jualan kopi pakai vespa Foto: istimewaBaca juga : Keren! Dengan cara ini akan semakin banyak orang yang tahu bisnis kopi Vespa ini. Bukan hanya Vespa, kamu juga bisa mengandalkan berbagai kendaraan lain.
Banyak tempat ngopi dengan konsep unik yang menghadirkan berbagai jenis kopi mulai bermunculan. Salah satu tempat ngopi unik yang hadir dengan keunikannya yakni tempat ngopi milik Youdhy TryChatours. Siapa sangka, pemuda asal Kota Cirebon ini berhasil menyulap motor vespa miliknya menjadi kedai kopi keliling. Youdhy menambahkan peti dibelakang motor vespa tua miliknya itu agar memungkinkan untuk membawa peralatan kopi sekaligus tempat untuk menyeduh kopi. Keunikan itu kemudian yang menginspirasi Youdhy untuk menamakan tempat ngopi miliknya itu sebagai Kopi Vespa.
However, I can say after only a few moments of hesitation that the thing I enjoyed the most was our Vespa tour of Rome. You may argue that you could ride a Vespa anywhere theoretically, but can you? We quickly finished out gelatos, went online, and booked our own adventure with the Vespa Sidecar Tour. A few days later, we joined a group of drivers and tour guides at the meeting point in the Piazza della Repubblica. There were a couple of surprising caveats to the tour that made the experience even more memorable.
Infobekasi.id – Hiruk pikuk kehidupan di jalanan hingga kerap menjadi bulan-bulanan Satpol-PP, mungkin sedikit pengalaman hidup yang bisa diceritakan oleh Prayoko Wiyuda. Pemuda 22 tahun ini, sekarang membuka usaha kopi vespa. Pria yang kini tengah mengeyam pendidikan di Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Bekasi dulu sempat mencoba peruntungannya di jalanan dengan cara mengamen. Sempat menjadi anak jalanan, Yoko sapaan karibnya, kini mencoba peruntungan dengan cara membuka usaha Coffe Shop. Bekal pengalaman dan juga ilmu dalam meracik sebuah biji kopi menjadi sebuah minuman, Yoko dan dua rekaannya yakni Dimas dan Syamil, pada akhirnya mendirikan sebuah kedai kopi yang memiliki nama “Lampu Hijau Coffe”.
