By Alexander Mackay
Zaman di mana orang-orang lebih banyak mengganti sesuatu yang udah rusak dengan yang baru, bukannya memperbaikinya. Jangankan hubungan yang memang udah toxic, lha wong yang nggak toxic pun juga nggak bakalan terlepas dari yang namanya masalah kok. Di sisi lain, ternyata memperbaiki hubungan selama itu bukan merupakan hubungan toxic itu banyak banget manfaatnya. Artinya, dinamika dalam suatu hubungan itu juga diperlukan lo, entah itu naik ataupun turun. Percayalah, nggak semua hal yang rusak itu bisa buru-buru diganti dengan yang baru.
Tetapi, bagi para pencinta Vespa di Indonesia, tak semata-mata soal bentuknya saja. Kerap menyapa dan saling menolong jika ada salah satu motor Vespa yang mogok. Tak heran, jika motor ini akrab dengan mogok. Sebab, kopling merupakan hal yang penting bagi motor yang menggunakan kopling manual seperti Vespa ini. Baca Juga : Penjualan Oke, Piaggio Tambah Diler Baru di BekasiBiasanya, pada bagian kopling vespa yang sering cepat aus adalan bagian stutnya.
Banyak pengguna sepeda motor vespa klasik yang tak paham mengenai perbaikan kendaraan sehingga, butuh mekanik atau bengkel jika kendaraan mereka mengalami masalah ataupun kerusakan. Pada penelitian ini penulis membuat sistem pakar berbasis web untuk mendiagnosis kerusakan pada motor vespa klasik. Metode penelitian menggunakan forward chaining untuk mengukur suatu fakta berdasarkan gejala-gelaja kerusakan pada motor vespa klasik. Dengan adanya aplikasi sistem pakar ini, dapat memudahkan pemilik motor untuk mengetahui gejala kerusakan motornya, dan untuk montir atau mekanik pemula dapat memudahkan menganalisa/memperbaiki kerusakan motor vespa klasik. The research method uses forward chaining to measure a fact based on the symptoms of damage to the classic Vespa motor.
ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT- PT Piaggio Indonesia sebagai agen resmi Vespa mengakui kemungkinan terjadinya kerusakan injektor pada motor-motor Vespa bermesin 3 katup seperti LX, S, atau LXV. Injektor rawan rusak setelah menyentuh bagasi motor. "Sebenarnya kasus ini ada di 2013 lalu, dan itu hanya ada laporan kerusakan hanya 1-2 konsumen saja. Ini yang membuat injektor bersentuhan dengan bagasi," ujar Rakhmat. "Ini yang bisa membuat injektor menjadi rusak.
